"Akan ada suatu generasi yang sudah tidak takut sama bunyi bunyi tembakan, kekerasan dan senjata. situasi yang sedang mereka alami hari ini akan membentuk mereka, pada saatnya mereka akan menentukan pilihan dan sikap mereka"
-Arnol belau-
Source:suarapapua.com
Papua merupakan lahan operasi militer dan lahan praktek politik and bisnis bagi para elit politik di Negara Indonesia. Hari demi hari yang selalu di dengar adalah pembunuhan, penembakan, tangisan dan teriakan meminta keadilan. Negara seakan mengabaikan semua itu walaupun janji untuk penyelesaian konflik di Papua selalu terucap dari mulut para Presiden dalam masa jabatanya di Indonesia. Tidak heran jika pemerintah pusat menghiraukan teriakan dan tangisan rakyat Papua karena Jendral Ali Murtopo saja pernah mengatakan” Kami tidak butuh orang Papua yang kami mau hanya sumber daya alam Papua”.
Kini di abad 21 dimana dunia menganggap bahwa Genosida telah hilang dari muka bumi tetapi pada kenyataannya negara indonesia masih menerapkan pemusnahan etnis Melanesia di Papua secara halus dan terstruktur. Melihat data pertumbuhan penduduk OAP dari tahun 1962 sampai 2000, dari 100% penduduk asli orang Papua menjadi 45% Penduduknya OAP sedangkan 55% adalah Non-Papua, ini tidak terjadi dalam satu abad ini terjadi dalam kurun waktu 40 tahun saja (1962-2000). Perbandingan data statistika tersebut mengabarkan bahwa orang papua sedang mengalami kepunahan secara terstruktur dan sistematis. Sedangkan tetangga kami Papua New Guinea telah mengalami peningkatan penduduk yang sangat tinggi yaitu 3 kali lipat.
Konflik bersenjata yang sedang terjadi di Papua saat ini diakibatkan karena keserakahan pemerintah pusat melalui BUMN dan Presiden untuk membangun perusahan perusahan yang tidak ada untung nya bagi masyarakat. Kini generasi muda Papua makin yakin dan berpendapat bahwa selama Papua berada dalam bingkai NKRI, orang papua tidak akan pernah sejahtera dan pemusnahan orang asli Papua akan terus terjadi. Bahkan ruang demokrasi pun ditutup walau hukum negara menjamin bahwa setiap orang di negara ini berhak untuk menyampaikan aspirasinya di depan public namun sayangnya aturan ini hanya berlaku buat Mereka yang bukan orang Papua.
Generasi muda papua sudah sering melihat dan mengalami kekerasan dan pembunuhan. Hal yang ditakutkan adalah ketika semua pelanggaran itu sudah dianggap biasa biasa saja maka aparat dengan seenaknya dapat membunuh orang asli papua. Jika tidak ada yang bersuara dan berdiri untuk melawan sistem pemerintahan yang sedang rusak karena bagi mereka itu hal biasa dan nanti akan ada generasi dimana mereka sudah tidak takut lagi dengan bunyi tembakan dan pembunuhan karena mereka sudah terbiasa dengan kekerasan dan pembunuhan yang sering terjadi hari demi hari dan ini akan bahaya bagi masa depan orang Papua. Kini generasi muda Papua yang hidup di daerah konflik suatu saat nanti mereka akan bangkit dan menjadi generasi yang sangat ekstrim, kuat perlawanannya terhadap Negara dan di jaman inilah ketika generasi tangan besar akan bangkit dan melawan.
2 Comments
This is great & well written. Hnya dikit tambahan. Akn lebih baik jika adix sediakan data banding tentang populasi teman2 sebela.
ReplyDeleteThanks will do!
DeleteThanks for your comments!