Ad Code

Responsive Advertisement

Gossip

 

Gossip 

by Uaga E

    Di dalam hidup ini pasti ada saja cerita, diskusi dan lain-lain yang dilakukan manusia ketika mereka dalam keadaan sibuk maupun waktu kosong mereka dengan yang lain. Adapun berbagai macam cerita seperti curhat, canda-tawa, berbagi pengalaman, berbagi informasi, perkenalan dan lain-lain  yang biasanya dilakukan manusia ketika mereka saling bertemuan baik bertemuan secara sengaja yakni dengan waktu dan tempat yang sudah ditentukan, maupun pertemuan tanpa sengaja yakni ketemu di jalan maupun di tempat-tempat umum. 


    Komunikasi sering menjadi senjata yang paling ampuh untuk mendekatkan, membangun, dan mengkolaborasi antara satu sama yang lain. Contohnya: di dalam kelas, si A dan si B tidak begitu saling kenal, tetapi karena adanya grup diskusi di kelas, yang mana keduanya punya nama dalam satu grup sehingga mereka mendapatkan waktu dan ruang tuk saling berkenalan,  berbagi pengalaman, berbagi ide, informasi dan lain sebagainya. Dan dengan demikian keduanya telah saling mengenal lebih mendalam. Hal ini menunjukan bahwa komunikasi antara satu sama lain memang sangat baik dan bermanfaat, hanya saja terkadang isi dari pada komunikasi itu yang sering menjadi pertimbangan ketika berdiskusi karena tidak semua berfaedah, ada pula hal-hal yang tidak begitu bergizi seperti Cerita Orang atau yang lebih dikenal dengan kata Gosip. Orang-orang yang biasa gosip ini dinamakan “tukan bawah-bawah mulut” dalam dialek orang Papua. Gosip inipun lebih banyak terjadi di kalangan mereka yang sudah saling mengenal dalam jangka waktu yang cukup lama. 

    Kedekatan yang sudah mereka bangun itu terkadang menjadi hal yang dianggap biasa untuk cerita ke teman tersebut. Sebagian orang menganggap gosip adalah hal yang lumrah, dan itu wajar saja untuk sebagian orang tapi disisi lain gosip juga menimbulkan kegaduhan di sekitar kita. Disini saya akan mengajak kita untuk melihat bahwa kalo memang gosip menimbulkan kegaduhan maka apa saja itu? Lalu apa konsekuensinya? Dan karena adanya konsekuensi yang pada dasarnya kita tidak inginkan maka apa yang perlu kita lakukan? Tanaman yang bertumbuh subur pasti akan berikan buah yang baik. Manusia secara keseluruhan pada umumnya, dan para petani pada khususnya akan dengan mudah memahami dan meneliti pertumbuhan dari pada tanaman yang mereka tanam. Mereka tahu persis apakah mereka akan mendapatkan hasil yang baik atau tidak pada saat musim panen nantinya. Hal diatas menunjukan karakter sangat penting dalam menghasilkan buah-buah dalam kehidupan ini. Baik dan buruknya hidup kita ditentukan oleh karakter kita. Orang yang gossip memiliki karakter tersendiri, dan dengan karakter yang mereka miliki, kita akan memahami dengan mudah, apa yang mereka bicarakan. Saat mereka bicara atau cerita tentang apapun itu yang sedang mereka bicarakan.

 Karakter Orang Gosip

Mereka tidak cerita yang bersifat tipu alias menyembunyikan kebenaran ketika mereka membicarakan tentang sesuatu.  mereka sesungguhnya sedang dipimpin oleh kebencian yang ada di dalam hati mereka (amsal 10:18). Hal ini adalah suatu tanda yang menunjukan karakter orang yang gosip. Mereka akan bicara tentang orang lain yang sebenarnya bukan juga urusan mereka, tapi mereka suda menyebar luaskan rumor tersebut pada waktu, orang, kondisi, tempat dan dengan tujuan yang tidak tepat. Perlu kita ketahui bahwa gosip tidak akan terjadi, sampai pada suatu titik dimana permasalahan terjadi. Gosip butuhkan suatu kejadian atau permasalahan agar ada sesuatu yang bisa dibicarakan. 

    Akar daripada gosip dan menyebarluaskan isu-isu yang bergizi dan vitamin negatif adalah kebencian yang ada di hati. Kita tahu, kita punya lahan dimana sehingga kita tidak akan masuk ke lahan orang lain. Jika kita menyayangi mereka, kita tidak seharusnya masuk ke lahan mereka (cerita tentang mereka), justru kita harus menutupi kondisi ataupun masalah yang mereka alami.  Ketika kita masuk kedalam lahan bisnis mereka, kita bahkan akan masuk dalam urusan privasi mereka. Dan ini lagi-lagi hanya untuk membesar-besarkan hal-hal negatif (Amsal 11:13). Terkadang kita merasa biasa saja ketika bergosip karena kita tidak menyadari bahwa kita sedang berbicara tentang orang lain karena hal tersebut sudah menganut sebagai suatu kebudayaan dengan demikian, kita terkadang mengisi informasi yang tidak ada kaitanya  yakni urusan pribadi mereka. Kita bahkan sama sekali tidak akan merasa bersalah dan menyadari akan hal tersebut karena kita sudah menjadi profesional mengenai gosip. mereka akan menjadi orang-orang yang menimbulkan perpecahan,

Konsekuensi

    Seperti halnya ada sebab dan ada akibat, ada awal dan ada akhir, begitu pula dengan gossip. Pasti kita memetik hasil dari semua yang kita lakukan. Tidak mungkin juga kita menanam pohon Jambu lalu mengharapkan agar pohonya berbuah buah Jeruk karena kita lebih menyukai buah Jeruk ketimbang Jambu. Jika demikian maka, hal tersebut akan lebih konyol karena memaksakan mimpi siang bolong menjadi

pertengkaran dan lain-lain di komunitas. Akan terjadi perpecahan di dalam organ tubuh suatu wada, organisasi, denominasi, partai, keluarga dll. Contoh dalam alkitab yang bisa kita ambil adalah kisa Paulus saat menasehatkan orang-orang di jemaat Korintus (I kor.1:10). Paulus beritahukan agar mereka semua bersatu dalam sehati dan sepikir, agar tidak ada perpecahan yang terjadi. Ketika kita tidak sehati dan sepikir maka ada kemungkinan untuk kita menyebar luaskan ketidakbenaran tentang teman-teman yang bahkan terdekat sekalipun, dan bahkan membuka rahasia mereka.

sebuah kenyataan dengan begitu saja, maka dari itu pasti ada timbal balik dari apa yang kita gosip.
Kita sedang merusak reputasi siapapun orang yang tentangnya kita sedang bicarakan, namun akan berakhir pada pembalikan dimana kita yang akan dipermalukan sendiri (amsal 25:8). Kita juga akan kehilangan orang-orang terdekat kita, walaupun kita masih memiliki teman-teman, namun akan ada keakraban yang tidak bertumbuh maupun tidak  tertanam yang mana hal tersebut juga sudah mencurigakan kepercayaan diantara kita. Kita pun tidak akan luput dari hukuman Allah (Amsal 16: 5,9). Kita tidak dapat membuat lubang bagi seseorang untuk jatuh ke dalamnya, sebaliknya kita harus mewaspadai diri kita sendiri. Nanti semuanya akan datang bahwa kita adalah pembuat onar yang menyebarkan desas-desus, terjun ke bisnis orang lain dan sebagainya. Oleh karena itu, kita akan menanggung akibatnya.

Solusi

    Tidak mungkin kita mau makan buah Apel yang mana kita ketahui bahwa buahnya sudah busuk. Dengan melihat konsekuensi diatas, saya percaya kita tidak mau melakukan bahkan mengambil resiko sekalipun untuk sesuatu yang sama sekali befaeda, justru merusak kehidupan kita. Ketika kita berada di selah diskusi maupun bercerita dengan seseorang lalu orang tersebut mulai perbincangan dengan kalimat- kalimat seperti “ ko tau ka!, ko ada dengar ka tidak?” maka kita perlu mengambil langkah, tanya diri kita apakah penting dan ada hubungan dengan kita atau tidak lalu tanya dia, jika tidak ada maka kita perlu ambil tindakan yakni mengabaikan maupun mengambil kendali pembicaran lalu ganti topik karena tidak akan ada keuntungan sedikitpun dengan kita. Selain itu kita juga perlu punya rasa memiliki. Rasa memiliki itu akan membuat kita untuk tidak berbicara tentang sesama melainkan menjaga sesama untuk tetap saling mengasihi (Amsal 10:12-13). Rasa memiliki itu juga akan membentuk suatu keingin tahuan kita tentang sesuatu yang lebih mendalam, dimana kita akan mau mengetahuinya dari kedua sisi atau kedua belah pihak sehingga kita dapat menyimpulkan kebenaranya. Jika kita memang orang-orang yang telah dimerdekakan oleh kasih Yesus, maka layaknya kita menerapkan kasih yang sama kepada orang lain, sebab hal tersebut juga salasatu bukti bahwa kita mengasihi mereka.


Post a Comment

0 Comments